Senin, 03 Juni 2013

Deskripsi Sederhana Sistem Bilga Kapal



1.1.   Cara kerja sistem

Fungsi utama dari sistem bilga adalah untuk membuang atau menguras air (drainase) bila terjadi kebocoran baik akibat grounding atau collision. Sedangkan fungsi sampingannya adalah sebagai penguras atau pengeringan akibat air yang masuk ke ruang muat karena ombak dilaut, akibat cuaca buruk atau hujan, akibat kebocoran kecil karena adanya keretakan dan akibat pengembunan. Sistem bilga bekerja dengan mengeluarkan air yang  dikumpulkan dalam bilge well. Secara umum, ada dua macam sistem bilga yaitu:

  •  Clean Bilge System

Yaitu sistem bilga yang berfungsi untuk membuang air yang tidak tercampur dengan minyak. Air tersebut bisa berasal dari kebocoran pada lambung kapal, ombak yang masuk ke geladak hujan, pengembunan, atau waktu pencucian cargo hold.

  • Oily Bilge System

Yaitu sistem bilga dimana air kotor dan minyak bercampur menjadi satu sebagai fluida yang akan diserap. Sistem ini terdapat pada kamar mesin yang mana pada kamar mesin banyak terdapat minyak yang berasal dari kebocoran pipa bahan bakar, pelumas, dan lain-lain.
 
Untuk cara kerja sistem bilga sendiri, sangat berbeda-beda tiap sistemnya. Untuk clean bilge system, air yang tidak tercampur dengan minyak, baik yang berasal dari kebocoran dan lain-lain langsung dipompa ke overboard menggunakan pompa bilga. Pada kamar mesin juga disediakan 1 buah direct suction bilge well untuk menampung air jika terjadi kebocoran pada kamar mesin. Jika terjadi kebocoran pada kamar mesin, air yang masuk ditampung pada direct suction bilge well dan langsung dibuang ke overboard tanpa melalui treatment. Untuk oily bilge system, air yang tercampur minyak, ditampung pada engine room bilge well lalu disedot menggunakan pompa yang terpisah dengan pompa bilga untuk clean bilge system.
Pada sistem bilga ini digunakan oily bilge pump. Lalu dialirkan menuju waste collecting tank. Setelah itu dengan menggunakan pompa yang sama, fluida air-minyak dialirkan menuju oily water separator (OWS). Pada OWS, fluida akan dipisahkan sehingga  bagian yang berupa minyak murni dibuang langsung ke oily waste collecting tank. Sedangkan air dan sisa minyak yang belum terpisah sempurna dikeluarkan dari OWS dengan melewati Oily Content Monitor (OCM). Sensor ini akan mendeteksi jumlah kandungan minyak pada air. Jika kandungannya melebihi 15 ppm, maka cairan tersebut dikembalikan ke waste collecting tank untuk disirkulasikan kembali sampai air dan minyak benar-benar terpisah. Minyak yang terdapat pada sludge tank dibuang dengan pompa tersendiri ke shore connection.


1.2.   Rules & Regulation

Untuk sistem bilga yang digunakan disini akan mengacu pada rules Germanischer Lloyd tahun 2012, sedangkan untuk aturan pipa yang digunakan sendiri adalah menggunakan standard JIS.
a.       GL part 1 chapter 2 Section 11 sub-section N-1.1
·         “Bilge lines and bilge suction are to be so arranged that the bilges can be completely pumped even under unfavorable trim condition.” 
Bilge lines dan bilge suction harus diatur sedemikian hingga seluruh buangan bilga dapat dipompa secara keseluruhan meskipun dalam kondisi yang kurang baik (trim)
·         “Bilge suction are normally to be located on both side of the ship. For compartments located fore and aft in the ship, one bilge suction may be considered sufficient provided that it is capable of completely draining the relevant compartment.”
Bilge suction ditempatkan pada kedua sisi kapal. Pada bagian kompartemen, bilga diletakkan dibagian depan dan belakang dari kapal, satu bilge suction harus dapat menyediakan serta memastikan bahwa semua kompartemen dapat terkuras secara penuh.
·         “Spaces located forward of the collision bulkhead and not connected to the general bilge system are to be drained by other suitable mean of adequate capacity.”
Ruangan yang ditempatkan didepan collision bulkhead dan tidak terhubung dengan sistem bilga harus dapat dikeringkan dengan menggunakan sistem pembuangan lain dengan kemampuan yang sesuai.

b.      GL part 1 chapter 2 Section 11 sub-section N-1.2
·         “Bilge pipes may not be led through tanks for lubricating oil, thermal oil, and drinking water or feed water.” Pipa bilga tidak boleh dilewatkan tangki minyak pelumas, thermal oil, dan tangki air minum.
·         “Bilge pipes from spaces not accessible during the voyage if running through fuel tanks located above double bottom are to be fitted with a non- return valve directly at the point of entry into the tank.”  Pipa bilga yang berasal dari ruangan yang tidak dapat diakses selama pelayaran, jika melewati fuel tank yang berada diatas double bottom harus terpasang dengan sebuah non-return valve yang terhubung secara langsung pada titik masuk jalur menuju tangki.

c.       GL part 1 chapter 2 Section 11 sub-section N-1.3
·         “Emergency bilge suctions are to be arranged in such a manner that they are accessible, with free flow and at a suitable distance from the tank top or the ship's bottom.”  Emergency bilge suction harus diatur sedemikian hingga dapat diakses dengan mudah dengan aliran yang bebas dan pada jarak yang tepat dari tangki bagian atas atau dari bawah kapal

d.      GL part 1 chapter 2 Section 11 sub-section N-1.6
·         “To prevent the ingress of ballast and seawater into the ship through the bilge system two means of reverse-flow protection are to be fitted in the bilge connection.”  Untuk mencegah masuknya air ballas dan air laut kedalam kapal yang melewati sistem bilga, dua cara perlindungan dengan menggunakan reverse flow harus dipasang pada bilge connection.
·         “The direct bilge suction and the emergency suction need only have one means of reserve-flow protection.”  Direct bilge suction dan emergency suction hanya membutuhkan satu arah aliran reverse yang digunakan sebagai proteksi
·         “The discharge lines of oily water separators are to be fitted with reverse flow protection valve at the ship's side.”  Discharge line dari OWS harus dipasang dengan katup reverse flow protection pada sisi kapal.
·         “Cargo ships are to be provided with two independent, mechanical driven bilge pumps. On ship up to 2000 tons gross. One of these pumps may be attached to the main engine.”  Kapal kargo harus disediakan dua macam pompa bilga secara independen yang digerakkan secara mekanik. Salah satu dari pompa ini harus disertakan pada main engine.

e.       GL part 1 chapter 2 Section 11 sub-section N-4.1
·         “On ships of more than 100 GT, the bilges of every main machinery space are to be capable of being pumped simultaneously as follows:
a.      Through the bilge suctions connected to the main bilge system
b.      Through one direct suction connected to the largest independent bilge pump
c.       Through an emergency bilge suction connected to the sea cooling water pump of the main propulsion plant or through another suitable emergency bilge system”
Untuk kapal yang lebih dari 100 GT, bilga pada masing-masing ruangan pada tiap permesinan utama harus dapat dipompa secara serempak dengan mengikuti aturan:
a.       Melewati bilge suction yang terhubung dengan sistem bilga utama
b.  Melewati satu direct suction yang  terhubung dengan pompa bilga independen terbesar
c.       Melewati emergency bilge suction yang terhubung dengan pompa pendingin air laut pada main propulsion plant atau melewati sistem bilga emergensi yang lain.
·         “Rooms and decks in engine rooms are to be provided with drains to the engine room bilge. A drain pipe which passes through a watertight bulkhead is to be fitted with a self closing valve.”  Ruangan dan dek pada kamar mesin harus tersedia bilga yang digunakan sebagai penguras di kamar mesin. Pipa penguras yang melewati sekat kedap air harus dipasang dengan sebuah katup self closing valve

f.       GL part 1 chapter 2 Section 11 sub-section N-4.3
·         “Cargo holds are to be normally fitted with bilge suctions fore and aft.”  Pada cargo hold secara normal dipasang bilge suction di bagian depan dan belakang.
·         “Cargo holds having a length under 30 m may be provided with only one bilge suction on each side”  Cargo hold yang memiliki panjang kurang dari 30 meter harus menyediakan hanya satu bilge suction pada masing-masing sisi.

1 komentar: