1.1. Cara kerja sistem
Secara
umum, semua yang berbau dengan mesin akan didinginkan dengan menggunakan LO
Cooler, Engine, Cylinder Jacket, Intercooler. Ada dua sistem pendinginan yang
digunakan pada umumnya, yaitu:
- Sistem Pendingin Air Laut (Sea Water Cooling System)
Merupakan sistem pendingin
terpisah dalam pengertian masing-masing bagian yang didinginkan disediakan
cooler sendiri-sendiri, fluida pendinginnya langsung dengan air laut. Kerugian
pada sistem ini memerlukan material komponen yang tahan korosi, biaya
maintenance lebih besar, bila terjadi salah satu komponen mengalami kerusakan
akan menyebabkan komponen yang lain akan terganggu fungsinya. Kelebihan sistem
jenis ini, maintenance lebih mudah dan biaya awal lebih murah.
- Sistem Pendingin Terpusat (Central Cooling System)
Sistem pendingin ini didesain
dengan hanya mempunyai satu heat exchanger yang didinginkan dengan air laut,
sedangkan untuk cooler yang lain termasuk jacket water, minyak pelumas, udara
bilas, didinginkan dengan air tawar yang bersuhu rendah. Sistem pendingin jenis
ini sangat kecil peralatan yang berhubungan langsung dengan air laut sehingga
masalah korosi dapat dikurangi. Ada dua sirkuit pada sistem pendingin yaitu:
-
Sea
water circuit dimana pendingin dengan menggunakan fluida air laut yang
mendinginkan central cooler, sirkuit ini disuplai dengan pompa seawater pump,
air laut diambil dari sea chest pada sisi kapal, output aliran ini akan
langsung dibuang keluar melalui overboard.
-
Fresh
water circuit digunakan untuk mendinginkan jacket water cooler, dimana fresh
water dialirkan oleh jacket water pump, dan sisa-sisa penguapannya diolah pada
deaerating tank untuk dimanfaatkan kembali untuk pendinginan
1.2. Rules & Regulation
Untuk
sistem pendingin mesin yang digunakan disini akan mengacu pada rules
Germanischer Lloyd tahun 2012, sedangkan untuk aturan pipa yang digunakan
sendiri adalah menggunakan standard JIS.
Seawater
Cooling Systems
a.
GL
part 1 chapter 2 Section 11 sub-section I-1
·
“At least two sea chests are to
be provided. Wherever possible, the sea chests are to be arranged as low as
possible on either side of the ship” minimal ada dua sea chest yang harus tersedia. Sea
chest harus ditempatkan seminimal mungkin berada pada kedua sisi kapal.
·
“It is to be ensured that the
total seawater supply for the engines can be taken from only one sea chest” Harus dapat dipastikan bahwa total suplai air laut
untuk engine dapat diambil dari hanya satu buah sea chest.
b.
GL
part 1 chapter 2 Section 11 sub-section I-5
·
“Main propulsion plants are to be
provided with main and stand-by cooling water pumps” mesin penggerak utama harus disediakan main dan
stand-by cooling water pump.
·
“The main cooling water pump may
be attached to the propulsion plant. It is to be ensured that the attached pump
is of sufficient capacity for the cooling water required by main engines and
auxiliary equipment over the whole speed range of the propulsion plant” Pompa cooling water harus disediakan pada motor
penggerak. Hal ini harus dipastikan bahwa pompa yang disediakan memiliki
kapasitas yang cukup untuk memompa air pendingin yang dibutuhkan oleh main
engine dan peralatan mesin bantu yang beroperasi pada semua kondisi kecepatan
atau kapasitas dari motor penggerak tersebut.
·
“Main and stand by cooling water
pumps are each to be of sufficient capacity to meet the maximum cooling water
requirements of the plant” pompa air pendingin utama dan
stand by masing-masing harus cukup untuk menampung seluruh kapasitas maksimum
yang dibutuhkan oleh air pendingin pada plant.
·
“Ballast pumps or other suitable
seawater pumps may be used as stand by cooling water pumps” pompa ballast atau pompa air laut yang lainnya
dapat digunakan sebagai pompa air pendingin stand-by pompa air dingin
Fresh
Water Cooling System
a.
GL
part 1 chapter 2 Section 11 sub-section K-1
·
“Fresh water cooling system are to be so
arranged that the engines can be sufficiently cooled under all operating
conditions” Sistem pendingin air tawar harus
diatur sedemikian hingga agar dapat mendinginkan pada semua kondisi operasi.
·
“As far as possible, the temperature controls
of main and auxiliary engines as well as of different circuits are to be
independent of each other.” sebisa mungkin, control suhu
pada main engine dan auxiliary engine sebisa mungkin memiliki sirkuit yang
berbeda yang berbeda satu sama lain.
b.
GL
part 1 chapter 2 Section 11 sub-section K-4
·
“Main and stand-by cooling water
pumps are to be provided for each fresh water cooling system.” Pompa air pendingin utama dan stand-by harus
tersedia pada masing-masing sistem pendingin air tawar.
·
“Main cooling water pumps may be
driven directly by the main or auxiliary engines which they are intended to
cool provided that a sufficient supply of cooling water is assured under all
operating conditions.” pompa utama sistem pendingin
harus dapat dioperasikan secara langsung oleh main atau auxiliary engine
yang…..
like
BalasHapusSangat Bagus
BalasHapusTrims