1.1. Definisi Teknologi Informasi
Teknologi informasi
secara sempit dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer
dan telekomunikasi, yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, database,
teknologi jaringan dan peralatan telekomunikasi lainnya atau dapat juga disebut
sebagai sub sistem dari sistem informasi. Dalam artian luas teknologi informasi bukan hanya
sekedar perangkat keras dan perangkat lunak tetapi mencakup perpaduan antara
pengetahuan, metode dan teknik dalam menggunakan informasi dalam dunia bisnis.
1.2. Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi
adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan
kegiataan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepadak pihak
luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja
diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan
mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi
atau peralatan sistem lainnya.
1.3. Pengaruh Teknologi Informasi pada Dunia Usaha
Dapat dikatakan bahwa penerapan
teknologi informasi sudah memasuki hampir semua aspek kegiatan organisasi mulai
dari pengembangan produk baru, sampai pada dukungan penjualan barang dan jasa,
mulai dari menyajikan intelegensi pasar sampai menyediakan peralatan
pengambilan keputusan. Penggunaan teknologi informasi pada setiap
aktivitas perusahaan seperti pada konsep value chain merupakan
alternatif peluang bagi perusahaan karena untuk bisa mengatasi berbagai permasalahan
yang muncul seperti usaha menghemat biaya dan waktu operasi perusahaan,
menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi, mempercepat pengiriman produk dan
jasa bagi pelanggan (Laudon, 1994).
Teknologi informasi juga membantu merubah proses
bisnis seperti yang dikemukakan oleh O’ Brien (1996). David Whitman (Fazio,
1994) seorang CEO pada perusahaan Whirpool, USA mengatakan bahwa keunggulan
kompetitif artinya memiliki teknologi informasi dan pemrosesan terbaik mulai
dari mendisain, pabrikasi, menjual sampai pada melayani pelanggan dengan biaya
serendah mungkin. Teknologi informasi yang kuat akan menjadi keunggulan
konpetitif, bagi perusahaan dan sekaligus akan menjadi hambatan masuk terhadap
kompetitor. Organisasi
yang aktif adalah organisasi yang selalu terlibat dengan proses evaluasi tujuan
organisasi secara terus menerus yakni mempertanyakan, memferifikasi, dan
mendefinisikan kembali cara berinteraksi dengan perubahan lingkungan. Bagi
organisasi yang ingin maju dan berkembang tidak ada alas an untuk tidak
menggunakan teknologi sepanjang hal itu dapat mempermudah perusahaan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan (Hanscombe, dkk, 1989).
Tabel 1 Dampak Aplikasi Teknologi Informasi
(TI) berbasis Komputer Terhadap
Aktivitas Organisasi
No
|
Sebelum Munculnya
TI
|
Teknologi
Informasi
|
Setelah Munculnya
TI
|
1
|
Manajer Biasanya membuat keputusan
|
Berbagai peralatan penunjang pengambilan keputusan (DDS, Access Data
Base, Modelling Software
|
Pengambilan keputusan menjadi bagian setiap orang
|
2
|
Hanya pakar-pakar yang bisa menyelesaikan pekerjaan yang kompleks.
|
Expert System
|
Seorang generalis bisa menyelesaikan pekerjaan pakar.
|
3
|
Informasi hanya bisa muncul disatu tempat pada saat tertentu
|
Database tersebar
|
Informasi bisa dimunculkan secara simultan di berbagai tempat sewaktu
di perlukan
|
4
|
Karyawan lapangan membutuhkan kantor sebagai tempat menerima,
menyimpan, mengakses dan mentranfer informasi.
|
Komunikasi tanpa kabel dan portable Computer
|
Karyawan lapangan bisa mengirim dan menerima informasi secara
langsung.
|
Dengan perkembangan teknologi
informasi, batas-batas yang mendefinisikan organisasi mulai berubah (Bentley,
1996). Konsekuensinya, muncul berbagai bentuk struktur organisasi baru yang
merespon perubahan lingkungan internal maupun ekternal.
1.4. Penerapan Teknologi Informasi pada Perusahaan
Informasi merupakan
sumber utama bagi perusahan dan masyarakat pada umumnya. Bilamana informasi
merupakan senjata terbaik perusahaan dalam persaingan, maka teknologi
informasi adalah revolusi bagi perusahaan (Newsweek, Feb. 1995). Berkembangnya teknologi informasi berbasis
komputer memudahkan organisasi melakukan aktivitas mengakses informasi
dimana dan kapan saja. Dalam hubungannya dengan aktivitas yang terjadi setiap
hari pada perusahaan terutama aktivitas yang ditujukan untuk menghasilkan
produk dan jasa, teknologi informasi membantu menciptakan produk yang sangat
kompetitif. Teknologi informasi bisa diaplikasikan pada berbagai aktivitas
perusahaan. Kecanggihan teknologi informasi bila diaplikasikan pada rantai
aktivitas akan menghasilkan produk yang memiliki nilai tinggi. Michael porter mengemukakan
bahwa perusahaan merupakan rantai aktivitas yang ditujukan untuk menambah nilai
produk dan jasa yang dihasilkan dan meningkatkan nilai margin perusahaan.
Aktivitas bisnis yang dimaksud di sini terdiri dari aktivitas utama (primary
activity) dan aktivitas penunjang (support activity).
Berbagai jenis
teknologi informasi telah digunakan pada aktivitas utama dan aktivitas
penunjang. Pada aktivitas utama misalnya teknologi informasi digunakan pada
otomatosasi pergudangan untuk membantu menyimpan bahan-bahan yang masuk di
perusahaan. Pada aktivitas operasi (operations) tegnologi seperti Computer
Aided Mnufacturing (CAM) digunakan untuk membantu proses produksi. Pada
aktivitas penyimpanan barang jadi dan pengiriman (outbound
logistic), System on line Order Entry membantu pengiriman barang atas
pesanan pelanggan. Pada aktivitas pemasaran dan penjualan. Tegnologi informasi
berupa DDS dapat di gunakan untuk menganalisis kondisi pasar sekarang atau
pasar potensial. Pada aktivitas pelayanan, Diagnostic Expert
System digunakan untuk membantu memperbaiki pelayanan pada pelanggan.
Teknologi informasi yang
digunakan pada aktivitas penunjang Automated Office Systemdigunakan
untuk membantu aktivitas manajemen dan pelayanan administratif(management
& administrative service), seperti penggunaan E-mail,
Voice Mail, Word Processing, Database Management System, dll. Employee
Skill Database System,digunakan untuk membantu aktivitas manajemen
sumbardaya manusia, untuk menempatkan dan menugaskan karyawan pada posisi dan
pada proyek-proyek penting. Teknologi ini di kenal dengan nama sistem informasi
SDM (Human Resources Information System (HRIS)) (Idhamsyah,
1995),
Computer Aided
Design System (CAD), digunakan untuk membantu
aktivitas mengotomatisasikan disain produk dan berbagai pemrosesan sebagai
bagian dari pengembangan teknologi informasi. Electronic Data
Interchange (EDI) System. Digunakan untuk membantu memperbaiki yang
menghubungkan antara perusahaan, suppliers, bahkan pelanggan.
1.5. Dukungan Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Keunggulan Bersaing
Istilah competitive advantage (keunggulan bersaing) yang muncul pada awal
tahun delapan puluhan telah menjadi istilah yang paling populer pada saat
membicarakan strategi perusahaan. Seperti yang sering diungkapkan Michael
Porter, keunggulan bersaing dapat dicapai dengan berbagai macam cara, antara
lain: menawarkan produk dengan harga minimum, menawarkan produk
unik dan lebih baik dari saingan, memfokuskan diri pada segmen
pasar tertentu. Sedangkan dalam dunia komputer, istilah keunggulan bersaing
dihubungkan dengan penggunaan sumber daya informasi untuk memperkuat peranan
suatu perusahaan di dalam pasar. Pada dasarnya perusahaan tidak harus selalu
mengandalkan sumber daya fisiknya dalam bersaing tetapi
juga dapat memanfaatkan data informasi untuk mencapai tujuan strategisnya menurut McLeod,
keunggulan bersaing dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang,
yaitu:
a.
Pandangan Awal
Pandangan
awal ini dimulai dengan cerita-cerita sukses sekitar penggunaan teknologi
informasi pada perusahaan-perusahaan seperti Citybank yang sangat sukses dalam
memperkenalkan jasa baru ATM (Automatic
Teller Machines), American
Airlines dengan supply dengan sistem reservasi yang dikenal dengan nama SABRE atau
American Hospital Supply dengan system pemesanan order yang menggunakan
jaringan EDI dan sebagainya.
Pada
periode ini, keunggulan bersaing dihubungkan dengan peningkatan laba dan
penguasaan pangsa pasar berkat kejelian suatu perusahaan dalam memanfaatkan
kesempatan dengan memadukan kemampuan teknologi informasi dengan kebutuhan
pasar. Ini bermula dari pendapat yang mengatakan bahwa manajemen yang baik dan
bekerja keras sangat diperlukan untuk dapat bertahan didalam pasar, akan tetapi
untuk unggul di dalam persaingan kedua aspek tersebut saja tidak cukup, perusahaan membutuhkan
senjata lain.
Pada
saat inilah, perusahaan-perusahaan pionir berfikir bahwa hanya teknologi
informasilah yang dapat membantu mendorong peningkatan laba. Sebagai the leader dalam berinovasi dengan TI,
keuntungan yang diperoleh perusahaan menjadi berlipat ganda.
b.
Pandangan Luas
Pada
pandangan ini, MCLeod berpendapat bahwa memasimumkan nilai penggunaan sumber
daya informasi, perusahaan harus membangan suatu sistem informasi antara
organisasi atau yang lebih dikenal dengan istilah inter Information Organizational System (IOS). Sistem informasi yang dimaksud
dibangun untuk menghubungakan beberapa perusahaan melalui arus informasi. Jadi
perusahaan dihubungkan dengan lingkungannya melalui sistem seperti yang
digambarkan berikut ini :
Gambar 1. Diagram lingkungan sistem informasi perusahaan MCLeod
Perusahaan
diharapkan memanfaatkan TI dengan menganalisa pihak-pihak mana yang dapat dihubungkan
melalui arus informasi yang memberikan keunggulan kompetitive bagi perusahaan.
Seluruh jaringan diharapkan dapat dilaksanakan dalam dua arah dari dan ke
perusahaan, kecuali jaringan dengan perusahaan saingan merupakan jaringan ke
perusahaan saja. McLeod menambahkan bahwa kesempatan yang paling baik dalam
memanfaatkan jaringan Electronic Data
Interchange dua arah dapat diperoleh dengan menghubungkan perusahaan dengan
langganan, pemasok, pemerintah dan lembaga keuangan. Untuk hubungan dengan
pihak-pihak eksternal lainnya dapat dilakukan melalui media non-komputer.
Kenneth
C. Laudon dan Jane P. Laudon menyatakan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan
informasi dan system informasi untuk dapat memimpin di dalam kancah persaingan
mereka mengakatagorikan jenis sistem informasi yang digunakan untuk keperluan
ini adalah Strategic Information System (SIS). Yang termasuk dalam katagori ini
adalah semua sistem informasi berbasis komputer pada level apapun dalam
organisasi yang dapat merubah tujuan, operasi, produk jasa maupun hubungan
perusahaan dalam lingkungan.
Turban,
McLean dan Wethrbe juga menghubungkan SIS tersebut dengan keunggulan bersaing
suatu perusahaan. akan tetapi, mereka menambahkan bahwa topik keunggulan
bersaing hanya merupakan masalah ketiga yang dihadapi direktur sistem informasi
setelah masalah kualitas dan produktivitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar