Senin, 03 Juni 2013

Strategi Pemadaman Kebakaran di Kapal



Memadamkan kebakaran di kapal mungkin menjadi sebuah pertaruhan antara hidup dan mati karena semua orang yang berada di atas kapal (awak kapal) berada ditengah lautan tanpa ada yang bisa membantu dirinya untuk selamat apabila terjadi kebakaran. Mereka semua hanya mengandalkan sistem dan tenaga yang ada untuk selamat dari kebakaran di atas kapal. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan strategi khusus untuk menanggulangi serta mencegah hal yang tidak diinginkan. Strategi ini harus diikuti atau dijalankan apabila dalam keadaan memadamkan kebakaran diatas kapal. Hal ini meliputi empat aspek yang harus dicakup yaitu, pencarian lokasi kebakaran (locating), menginformasikan adanya kebakaran (informing), usaha untuk mencegah meluasnya titik api (containing), dan yang terakhir adalah memadamkan api (extinguishing).
Lokasi kebakaran dapat dideteksi dengan beberapa peralatan dan sistem yang ada di hampir seluruh bagian kapal. Cara yang paling sederhana adalah mengetahui  adanya asap baik itu melihat secara langsung maupun lewat bau asap yang begitu menyengat. Petugas yang ada harus selalu waspada terhadap dengan bahaya dari terjadinya kebakaran dan harus lebih cepat tanggap untuk mengatasi hal tersebut. Di beberapa tempat di kapal, dapat terkena atau rentan terjadi kebakaran sehingga di tempat-tempat tersebut harus selalu dicek keadaanya secara rutin.
Ketika terdeteksi, adanya kebakaran harus segera diketahui oleh seluruh awak kapal. Hal ini sangatlah penting karena seluruh awak kapal bisa segera bersiap untuk memadamkan api yang ada. Ketika api masih terlihat tidak terlalu besar, maka yang menemukan atau melihat adanya titik api tadi harus segera memberitahukan awak kapal yang lainnya dengan cara berteriak tentang adanya kebakaran di tempat yang dapat didengar oleh seluruh awak kapal. Siapapun yang melihat adanya kebakaran di kapal harus bisa cepat memutuskan apakah api tersebut bisa dimatikan dengan segera atau membutuhkan tenaga pemadam untuk memadamkannya.
Di beberapa bagian kapal, ada tempat-tempat yang dapat menghasilkan api atau kebakaran. Pada sekat dan dek penahan api merupakan tempat yang mungkin dapat menimbulkan adanya percikan api. Hal ini berarti, di daerah sekitar tempat tersebut harus lebih disiapkan adanya personel yang berjaga-jaga untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran agar mereka dapat dengan segera memadamkan api apabila terjadi kebakaran. Semua pintu dan ruangan yang terbuka harus segera ditutup, semua ventilasi dan kipas pembuangan uap harus segera dimatikan dan bahan-bahan yang mudah terbakar harus segera diamankan dari daerah yang terjadi kebakaran.
Kebakaran yang kecil biasanya dapat dengan mudah dipadamkan tetapi juga dapat dengan mudah menjadi kebakaran yang besar, sehingga pemadam kebakaran harus memikirkan cara yang mana serta menggunakan peralatan apa untuk memadamkan api secara efektif. Strategi memadamkan kebakaran ada bermacam-macam bergantung pada lokasi terjadinya kebakaran.

Ada beberapa lokasi di kapal yang rawan terjadinya kebakaran yaitu diantaranya ruang akomodasi, kamar mesin serta ruang kargo.
1. Ruang Akomodasi
      Ruang Akomodasi dibuat dengan material atau bahan-bahan yang menggunakan air atau soda-asam untuk memadamkan api apabila terjadi kebakaran. Akan tetapi jalur-jalur listrik harus diamankan terlebih dahulu apabila akan menggunakan air untuk memadamkan api. Semua ventilasi dan kipas pembuangan harus dimatikan. Pipa air yang tersalurkan ke water spray di tiap ruangan harus di setel dalam kondisi pendingin maksimum agar api lebih mudah dipadamkan.
      Di dapur juga rentan terjadi kebakaran akan tetapi api yang dihasilkan akan berbeda dengan api yang dihasilkan di ruang akomodasi. Untuk memadamkan api yang berasal dari dapur yang kebanyakan berasal dari minyak, lemak makanan dan lainnya, membutuhkan pemadam kebakaran berjenis busa, bubuk kering atau karbon dioksida. Kebakaran akan cepat meluas dengan membakar peralatan masak seperti kompor gas yang berpotensi menyebabkan api akan semakin membesar dan meluas.

2. Kamar mesin
      Kebakaran di kamar mesin membutuhkan pemadam kebakaran berjenis busa. Hanya api atau kebakaran yang kecil saja yang dapat diatasi dengan tanpa alat pemadam. Alarm harus segera dibunyikan dan harus segera diinformasikan apabila terjadi kebakaran di kamar mesin. Kipas ventilasi harus dimatikan, tangki-tangki minyak yang berada disana harus segera ditutup dan diamankan, dan mendinginkan mesin dengan menyemprotkan air. Pemadam berjenis busa tadi harus digunakan pada api secara langsung agar api cepat padam. Water spray juga dapat digunakan untuk mendinginkan daerah di sekitar api.

3. Ruang Kargo
      Tangki minyak baik itu dalam kondisi terisi penuh atau dalam kondisi kosong, sangat berpotensial menghasilkan adanya kebakaran. Kebakaran yang disebabkan oleh tangki sudah tidak diragukan lagi akan menghasilkan ledakan yang menyebabkan kebakaran. Penggunaan pemadam berjenis busa akan lebih efektif  karena selain untuk memadamkan api, juga digunakan untuk mendinginkan area disekitar terjadinya kebakaran serta mampu mencegah meluasnya api.
Pencegahan kebakaran yang berasal dari ledakan merupakan prasyarat utama pada tangki minyak dengan acuan jumlah gas hidrokarbon yang berada didalam tangki tidak boleh melebihi batas yang diperbolehkan. Dengan menjaga tekanan atmosfer dalam tangki yang mampu menimbulkan ledakan, maka akan kecil kemungkinannya api atau ledakan akan terjadi. Hal yang biasa dilakukan untuk menjaga tekanan atmosfer pada tangki yaitu dengan mengganti oksigen dengan gas yang bersifat lembam dan mungkin bisa dengan efektif mencegah terjadinya kebakaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar